Sabtu, 28 Maret 2015
IKIP PGRI Wates Kawulo Agunging Pangestu: IKIP PGRI Wates Kawulo Agunging Pangestu: VIDEO KO...
IKIP PGRI Wates Kawulo Agunging Pangestu: IKIP PGRI Wates Kawulo Agunging Pangestu: VIDEO KO...: VIDEO KOCAK MAHASISWA IKIP PGRI WATES KULON PROGO
Jumat, 27 Maret 2015
Minggu, 15 Maret 2015
LAPORAN PPL BK LUAR SEKOLAH IKIP PGRI WATES KULON PROGO TAHUN AKADEMIK 2014/2015
LAPORAN
PPL BK LUAR SEKOLAH
IKIP PGRI WATES KULON PROGO
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
DI PANTI ASUHAN
PONDOK YATIM PIATU/DHU’AFA
“NURUS SA’ADAH”
Oleh
:
Afi Mabruroh (11012001)
Agus Nurrohman (11012003)
Amami Choiriyah (11012005)
Deti Rahayu (11012009)
Eny Sugiyantri (11012013)
Hamid Sabarrudin (11012015)
Lestyana Larasati (11012021)
Mega Hanif Fateah (11012027)
Miftahurrohman (11012029)
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN
INSTITUT
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
IKIP
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
WATES
2014/2015
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTEK
PENGALAMAN LAPANGAN
BIMBINGAN
KONSELING
(PPL
DI PONDOK YATIM PIATU NURUS SA’ADAH)
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
LAPORAN
Disetujui
oleh dosen pembimbing pada :
Hari :
…………………………………..
Tanggal :
…………………………………..
Menyetujui
Pemimpin Dosen
Pondok Panti
Yatim Piatu Nurus Sa’adah Pembimbing
KH. Abah Munir
Dra. Sunarsih, M.Pd
NIP. 195012171980032001
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Drs. Dri Atmaka,
M.Pd
NIP. 195402251983031003
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingaa laporan
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan Luar Sekolah sebagai bentuk
pertanggungjawaban kegiatan dapat kami selesaikan dengan baik.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
Luar Sekolah merupakan salah satu syarat yang wajib ditempuh oleh mahasiswa
IKIP PGRI Wates dalam menyelesaikan studi. Pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan Luar Sekolah dilaksanakan selama kurang lebih satu hari, yaitu pada
tanggal 22 November 2014 di DI PANTI ASUHAN PONDOK YATIM PIATU/DHU’AFA “NURUS
SA’ADAH” kota Batu, Malang Jawa Timur.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
Luar Sekolah merupakan manifestasi dan aplikasi dari ilmu yang telah diterima
dalam kegiatan perkuliahan. Keberhasilah Praktik Pengalaman Lapangan Luar
Sekolah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak
langsung, baik berupa moral maupun materi, maka pada kesempatan ini kami
sampaiakan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1.
Rector IKIP PGRI Wates yang
telahmemberikan kesempatan dan dorongan spiritual maupun fasilitas yang kami
perlukan selama persiapan sampai pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Luar
Sekolah.
2.
Ketua panitia Praktik Pengalaman
Lapangan Luar Sekolah IKIP PGRI Wates tahun akademik 2014/2014 yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan selama pelaksanaan kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan.
3.
Dra. Sunarsih, M.Pd selaku Dosen
Pembimbing Praktik Pengalaman Lapangan Luar Sekolah yang senantiasa memberikan
bimbingan, pengarahan dan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan Luar Sekolah.
4.
Pemimpin Pondok Yatim Piatu Nurus
Sa’adah kota Batu, Malang Jawa Timur yang telah memberikan ijin dalam
pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Luar Sekolah.
5.
Pengasuh Pondok Yatim Piatu Nurus
Sa’adah kota Batu, Malang Jawa Timur yang telah memberikan pelayanan dan
dorongan serta bimbingan dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Luar
Sekolah baik secara langsung maupun tidak langsung.
6.
Orang tua kami yang telah memberikan
dukungan moral maupun materi sehingga kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan Luar
Sekolah berjalan dengan lancer.
7.
Teman-teman kelompok peserta Praktik
Pengalaman Lapangan Luar Sekolah yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu
yang telah membantu sejak pembekalan, persiapan dan pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan Luar Sekolah sampai dengan penyusunan laporan ini.
Semoga amal kebaikan Bapak/Ibu dan
saudara yang telah diberikan kepada kami mendapat imbalan dari Allah SWT sesuai
dengan amal kebaikannya. Dan pada kesempatan ini pula kami mohon maaf yang
setulus-tulusnya atas segala kesalahan dan kekurangan yang disengaja maupun
yang tidak disengaja selama kami melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan Luar Sekolah di Pondok Yatim Piatu Nurus Sa’adah kota Batu, Malang
Jawa Timur ini.
Mengingat keterbatasan waktu dan
kemampuan yang kami miliki, kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan dan penyusunan
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan guna kesempurnaan laporan ini.
Besar harap kami, semoga laporan
singkat hasil Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling Luar Sekolah
ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan laporan ini.
Pengasih, Desember 2014
Penyusun
Kelompok PPL
Panti Asuhan
IKIP PGRI Wates
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………..
Halaman Persetujuan
…………………………………………….
Kata Pengantar……………………………………………………
Daftar Isi .…………………………………………………………
Daftar Lampiran .…………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………..............
B. Dasar PPL
C. Tujuan
D. Metode Yang
Digunakan
E. Peserta PPL BK Luar
Sekolah
F. Waktu dan Tempat PPL
BK Luar Sekolah
G. Kegiatan PPL BK Luar
Sekolah
H. Pengorganisasian
I. Proses Pelaksanaan
Kegiatan PPL Luar Sekolah
J. Pembimbing
K. Evaluasi
BAB II PELAKSANAAN
A. Kondisi dan Situasi Lokasi Umum PPL……………...
B. Perencanaan
C. Pedoman Wawancara
D. Hasil Wawancara
BAB III PENUTUP
1. Simpulan ………………………………………
2. Saran
….…………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sejalan dengan tuntutan
perkembangan masyarakat, Program Studi Bimbingan Konseling IKIP PGRI Wates
memiliki fungsi utama menyiapkan mahasiswa untuk menjadi calon pembibing dengan
kewenangan utama sebagai Guru pembimbing di sekolah, dan kewenangan tambahan
sebagai pembimbing diluar sekolah. Seluruh kegiatan akademik dan nonakademik
diupayakan untuk mewujudkan visi tersebut.
Untuk menyiapkan
lulusan calon pembimbing yang berkualitas, dan lulusan Program Studi Bimbingan
dan Konseling harus elaksanakan revitalisasi dan optimalisasi program studi.
Diantara upaya tersebut diantara lain peningkatan kualitas dosen, peningkatan
BPM, penyempurnaan kurikulum, dan praktek pengalaman lapangan yang lebih
memadai dan terprogram.
Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) BK Luar Sekolah, sebagai salah satu program Intrakurikuler
memiiki kedudukan sangat penting dalam penyiapan calon pembimbing yang
berkualitas, baik dari segi pengetahuan teoritis maupun kompetensi ketrampilan
praktis. PPL BK di luar sekolah merupakan penerapan teori-teori BK di luar
sekolah yang telah disampaikan secara teoritis, seperti mata kuliah BK Remaja,
BK Keluarga, dan Perkawin, BK Industri dan sebagainya. Seluruh mata kuliah
praktikum BK, seperti Mikro Konseling, praktik BK di Laboratorium, PPL BK di
sekolah, PPL BK di Luar sekolah harus selalu ditingkatkan, baik dari segi
system, isi, maupun pembimbingan. PPL yang diprogramkan ini adalah BK di Luar
Sekolah
Mengingat pentingnya
kegiatan praktek BK di luar sekolah dalam rangka menyiapkan calon konselor yang
professional, maka perlu terus diupayakan peningkatan pelaksankaan PPL Luar
Sekolah, dari segi program, system pelaksanaan, evaluasi, pembimbingan dan
sebagainya.
B.
Dasar
PPL
Praktek pengalaman
lapangan bimbingan dn konseling di luar sekolah merupakan kegiatan kurikuler
dengan bobot 2 SKS. PPL di Luar Sekolah ini sebagai rangkaian kegiatan
praktikum bimbingan dan konseling yang diselenggarakan di luar sekolah (di
masyarakat, industry, instansi, pusat rehabilitasi social dll) yang harus
dilakukan mahasiswa bimbingan dan konseling dibawah bimbingan dosen pembimbing
praktek. Praktek BK diluar sekolah memuat penerapan mata kuliah BK Remaja, BK
Industri, BK Masyarakat, BK Keluarga, dan Perkawin. Laporan PPL BK di luar
sekolah merupakan serangkaian informasi tertulis mengenai pelaksanaan kegiatan
PPL BK diluar sekolah yang dilaksanakan oleh mahasiswa dan disampaikan kepada
pembimbing dan jurusan PPB.
C.
Tujuan
Sejalan dengan tujuan program studi
bimbingan dan konseling IKIP PGRI Wates, diantaranya menyiapkan mahasiswa
menjadi guru pembimbing dengan kewenangan tambahan sebagai pembimbing diluar
sekolah, maka tujuan PPL di luar sekolah adalah :
1. Sebagai
bentuk pertanggung jawaban mahasiswa dalam melaksanakan program PPL BK di luar
sekolah.
2. Sebagai
bahan pertimbangan bagi pembimbing dan jurusan dalam mengadakan evaluasi/
penelitian pelaksanaan pelaksanaan PPL yang dilaksanakan mahasiswa.
D.
Metode
Yang Digunakan
Suharsimi Arikunto (2005:
100) mengemukakan bahwa “metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu untuk
mendapatkan data yang diperlukan maka peneliti perlu menggunakan metode
pengumpulan data yang tepat.
Sugiyono (2010: 197) menyebutkan Adapun metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :
1.
Observasi
a. Pengertian
observasi
Nana Syaodih Sukmadinata
(2010: 220) mengemukakan bahwa “observasi (observation)
atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung”. Ditegaskan
Suharsimi Arikunto (2010: 265) bahwa “metode observasi adalah suatu usaha sadar
untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang
terstandar.
b. Jenis-jenis
observasi
Sugiyono (2010: 204) mengemukakan bahwa
“observasi dapat dibedakan menjadi :
1) participant observation (observasi berperan serta), dalam observasi
ini peneliti terlibat dengan kegiatan orang yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian.
2) nonparticipant
observation (observasi tanpa peran serta), dalam observasi ini peneliti
tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen, peneliti hanya berperan
sebagai pengamat kegiatan dan tidak ikut serta dalam kegiatan yang sedang
diobservasi.
2. Interview / Wawancara
Menurut Emzir (2010: 50 ) wawancara merupakan
interaksi bahasa yang berlangsung antara dua orang dalam situasi saling
berhadapan salah seorang, yaitu yang melakukan wawancara meminta informasi atau
ungkapan kepada orang yang diteliti yang berputar di sekitar pendapat dan
keyakinannya.
a.
Pedoman
wawancara
Esterberg dalam Sugiyono (2010: 319)
mengemukakan beberapa macam wawancara antara lain :
1)
Wawancara
terstruktur (structured interview)
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan
data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh.
2)
Wawancara
semiterstruktur (semistructure interview)
Jenis wawancara in-depth interview, dimkana dalam
pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan wawancara terstruktur, dengan
tujuan wawancara adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka,
dimana pihak yang diwawancara diminta pendapat, dan ide-idenya.
3)
Wawancara
tak berstuktur (unstruktur interview)
Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
b.
Langkah-langkah
wawancara
Menurut Licoln and Guba dalam
Sugiyono (2010: 322) mengemukakan ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara
untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :
1)
Menetapkan
kepada siapa wawancara akan dilakukan.
2)
Menyiapkan pokok-pokok
masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
3)
Mengawali atau membuka
alur wawancara.
4)
Melangsungkan alur
wawancara.
5)
Mengkonformasi ikhtisar
hasil wawancara dan mengahkhirinya.
6)
Menuliskan hasil wawancara
ke dalam catatan lapangan.
7)
Mengidentifikasi tindak
lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.
c. Jenis-jenis pertanyaan dalam wawancara
Patton dalam Sugiyono (2010: 322) menggolongkan 6
jenis pertanyaan yang saling berkaitan yaitu :
1) Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman
Pertanyaan ini digunakan untuk mengungkapkan pengalaman
yang telah dialami oelh informan atau subjek penelitian dalam hidupnya, baik
dalam kehidupan pada waktu masih kanak-kanak, selama di sekolah, di masyarakat,
ditempat kerja dan lain-lain.
2) Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat
Ada kalanya peneliti ingin meminta pendapat kepada
inforaman terhadap data yang diperoleh dari sumber tertentu.
3) Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan
Pertanyaan yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan
seseorang dengan cara menggunakan pertanyaan tidak langsung.
4) Pertanyaan tentang pengetahuan
Pertanyaan ini digunakan untuk mengungkapkan pengetahuan
informan suatu kasus atau peristiwa yang mungkin diketahui.
5) Pertanyaan yang berkaitan dengan indra
Pertanyaan ini digunakan untuk mengungkapkan data atau
informasi karena yang bersangkutan melihat, mendengarkan, meraba dan mencium
suatu peristiwa.
6) Pertanyaan yang berkaitan dengan Latar Belakang atau
Demografi
Pertanyaan ini digunakan untuk mengungkapkan latar
belakang subjek yang dipelajari yang meliputi status sosial, ekonomi, latar
belakang pendidikan, asal-ususl, tempat lahir, usia, pekerjaan dan lain-lain.
3. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 274) dokumentasi
yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda
dan sebagainya.
Dalam menggunakan metode dokumentasi ini peneliti
memegang chek-list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Apabila
terdapat/muncul variabel yang dicari, maka peneliti tinggal membubukan tanda
chek atau tally di tempat yang sesuai. Untuk mencatat hal-hal yang bersifat
bebas atau belum ditentukan dalam daftar variabel peneliti dapat menggunakan
kalimat bebas. Dijelaskan oleh Sugiyono (2010: 328) hasil penelitian dari hasil
observasi dan wawancara akan lebih kredibel jika didukung oleh sejarah pribadi
kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat dan auto
biografi. Tetapi perlu dicermati bahwa tidak semua dokumen memiliki
kredebilitas yang tinggi. Sebagai contoh banyak foto yang tidak mencerminkan
keadaan aslinya, karena foto dibuat untuk kepentingan tertentu. Demikian juga
auto biografi yang ditulis untuk dirinya sendiri, sering subjektif.
E.
Peserta
PPL BK Di Luar Sekolah
Peserta PPL BK di luar
sekolah adalah seluruh mahasiswa bimbingan dan konseling IKIP PGRI Wates, yang
telah menyelesaikan mata kuliah (prerequisite) BK di luar sekolah, yaitu telah
lulus mata kuliah BK Remaja, BK Industri, BK Masyarakat, BK Keluarga, dan
Perkawin dan praktek Bimbingan dan Konseling.
F.
Waktu
dan Tempat PPL BK Di Luar Sekolah
1. Waktu
PPL
PPL dilakukan
pada semester VI atau VII (smt IV/V anf) yang dilakukan satu semester. Akan
tetapi di semester VII ini tim PPL di beri izin selama 1 hari untuk mengadakan
PPL di luar sekolah.
2. Tempat
PPL
PPL dilakukan di
suatu tempat atau instansi yang diberikan pelayanan terhadap unsur-unsur
pelayanan BK, seperti instansi pemerintah atau swasta, industri/ perusahaan,
rumah sakit, panti asuhan, keluarga masyarakat, pusat-pusat rehabilitasi sosial, jasa layanan professional, LSM, lembaga
konsultasi atau penelitian dan sebagainya. Tim PPL memilih PPL di Pondok Yatim
Piatu Duafa Nurrus Sa’adah Batu, Malang, Jawa Timur.
G.
Kegiatan
PPL BK di Luar Sekolah
Pada perinsipnya mahasiswa harus
melaksanakan seluruh kegiatan pelayanan BK di luar sekolah. Akan tetapi
mengingat ketrampilan yang diberikan bersifat tambahan, dan berbagai
keterbatasan yang ada, maka beberapa hal yang dilaksanakan dalam PPL BK sekolah
adalah :
1. Pelayanan
BK di suatu institusi atau pusat-pusat pelayanan yang terdapat unsure pelayanan
BK. Praktikan diharap dapat melakukan praktek pelayanan BK, mulai dari
pemahaman terhadap subyek yang dilayani, pelayanan pencegahan, pengentasan dan
pengembangan.
a. Melakukan
pengamatan mendalam terhadap kebutuhan permasalahan yang dihadapi masyarakat.
b. Mengamati
system, bentuk pelayanan-pelayanan (yang ada unsure BK) yang dilaksanakan oleh
lembaga/ prorangan yang ada ditempat praktek.
c. Membuat
pelayanan BK sesuai kondisi tempat praktek.
2. Kuliah
lapangan praktek BK di suatu institusi, pusat-pusat pelayanan yang ada unsure
layanan BK ( seperti di perusahaan, pusat rehabilitasi social). Dalam kegiatan
ini mahasiswa mendampingi pusat-pusat pelayanan bimbingann yang dilaksanakan.
Dengan demikian mahasiswa hanya memahami model/ system pelayanan dan tidak
terlibat dalam pelayanan.
H.
Pengorganisasian
Agar pelaksanaan
PPL di luar sekolah berjalan secara efektif dan efisien, maka diorganisasikan
sebagai berikut :
1. PPL
di instansi/ pusat Layanan BK
a. Pelaksanaan
PPL dilakukan secara kelompok.
b. Setiap
kelompok berjumlah antara 9 s.d 10 mahasiswa.
2. Kuliah
Lapangan Praktek BK di Luar Sekolah
Kuliah
Lapangan Praktek BK dilakukan secara klasikal, meskipun dalam melakukan
kegiatan kuliah praktek dibagi dalam beberapa kelompok.
I.
Proses
Pelaksanaan PPL BK Luar Sekolah
1. PPL
di institusi/ pusat-pusat pelayanan BK
a. Setiap
kelompok diharuskan memilih /mencari tempat praktek sendiri.
b. Penentuan
tempat PPl harus dikonsultasikan dan disetujui oleh Ketua Program Studi BK dan
ketua laboratorium BK.
c. Perlengkapan
administrasi surat menyrat disiapkan oleh jurusan.
d. Pengrusan
surat menyurat dilakukan mahasiswa.
e. Pelaksanaan
PPL di bombing oleh seorang pembimbing.
f. Semua
mahasiswa harus aktif mengikuti kegiatan PPL.
g. Kegiatan
PPL harus dilaporkan.
2. Kuliah
praktek di pusat Layanan BK
a. Seluruh
kebijakan kegiatan dilakukan oleh jurusan.
b. Mahasiswa
diberikan kebiasaan untuk merencanakan/ mengurusi kegiatan PPL, meski demikian
harus dikonsultasikan dengan jurusan / Lab BK.
c. Proposal,
surat-menyurat, interview/ observasi guide disiapkan oleh jurusan/ Lab BK
d. Kegiatan
ini dibimbing oleh pembimbing dan penentuan pembimbing diputuskan oleh jurusan/
Lab BK
e. Mahasiswa
diharuskan membuat laporan secara pribadi dan dilakukan evaluasi
f. Seluruh
pembiayaan dibebankan kepada mahasiswa.
J.
Pembimbing
Seluruh kegiatan
PPL di luar sekolah dibimbing oleh pembimbing PPL adapun organisasi
pembimbingan adalah :
1. Penanggung
jawab : Dekan Fakultas
2. Pelaksana : Program Studi Bimbingan dan
Konseling
3. Pembimbing
PPL di institusi/ pusat BK di luar sekolah. Pembimbing dilakukan oleh pemegang
dosen-dosen mata kuliah BK di luar sekolah. Ketua program Studi dan Ketua
Laboratorium BK.
4. Pembimbing
PPL dalam bentuk Kuliah Praktek Lapangan adalah
a. Unsur
Fakultas
b. Unsur
Program Studi
c. Dosen
Program Studi BK yang ditunjuk
K.
Evaluasi
Evaluasi
dilakukan dengan melakukan ujian terhadap laporan yang disusun mahasiswa
peserta PPL, format laporan di atur sendiri.
BAB II
PELAKSANAAN PPL
A. Kondisi dan Situasi Lokasi Umum PPL
1. Letak
dan Luas
a. Letak
Lokasi
kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan Luar Sekolah IKIP PGRI Wates yang dimaksud
dalam laporan ini adalah Pondok Panti Yatim Piatu Putri Nurus Sa’adah Batu
Malang, dengan alamat Jl. Wukir Gg.6b. Temas Kota Batu Kabupaten Malang
Provinsi Jawa Timur. Lokasi ini dekat dengan objek wisata Jatim Park II dan
Selekta, dapat di akses dengan kendaraan umum maupun pribadi.
b. Luas
Luas
bangunan Pondok Panti Yatim Piatu Nurus Sa’adah Batu Malang adalah, bangunan
ini terdiri dari gedung permanen dan gedung semi permanen
2. Sejarah
Singkat Berdirinya
3. Potensi
Fisik dan Non Fisik
a. Potensi
Fisik
1) Gedung
Pondok
Panti Yatim Piatu Nurus Sa’adah memiliki gedung yang sederhana tapi terlihat
megah untuk bangunan di daerah sekitar kota Batu Malang. Bangunan terdiri dari
satu lantai, yang didalamnya terdapat ruang administrasi, ruang putrid, aula,
dapur, ruang makan, kamar mandi tamu, kamar mandi putri, ruang UKS, serta
tempat wudhu. Untuk tahun ini Pondok Panti Yatim Piatu Nurus Sa’adah sedang
membuat gedung untuk fitness santri putrid khususnya dan tempatnya terpisah
dari bangunan lainnya dan masih semi permanen. Terdapat halaman yang cukup luas
yang dipergunakan untuk bermain anak pondok, senam maupun untuk menjemur
pakaian. Dari Pondok Panti Yatim Piatu Nurus Sa’adah dapat menikmati
pemandangan alam yang indah serta udara yang sejuk dapat di hirup, karena kota
Malang terkenal dengan kesejukannya yang sangat indah.
2) Sarana
dan Prasarana
Sarana
dan Prasarana Yang Dimiliki Sebagai Penunjang Kegiatan
No
|
Nama
Barang
|
Jumlah
|
Asal
|
Manfaat
|
Kepemilikan
|
1
|
Meja Kantor
|
4 Buah
|
Donatur
|
Kantor
|
Pondok
|
2
|
Kursi Kantor
|
4 Buah
|
Donatur
|
Kantor
|
Pondok
|
3
|
Kursi Pimpinan
|
1 Buah
|
Donatur
|
Kantor
|
Pondok
|
4
|
Meja Tamu
|
1 Buah
|
Donatur
|
Kantor
|
Pondok
|
5
|
Kursi Tamu
|
4 Buah
|
Donatur
|
Kantor
|
Pondok
|
6
|
Kursi Sova
|
4 Buah
|
Donatur
|
Kantor
|
Pondok
|
7
|
Kursi Lipat
|
5 Buah
|
Donatur
|
Kantor
|
Pondok
|
8
|
Tempat Tidur Lipat
|
7 Buah
|
Donatur
|
Kantor
|
Pondok
|
9
|
Rak Arsip
|
1 buah
|
Donatur
|
Kantor
|
Pondok
|
10
|
Mesin Ketik
|
1 buah
|
Donatur
|
Kantor
|
Pondok
|
11
|
Almari Buku
|
1 buah
|
Donatur
|
Kantor
|
Pondok
|
12
|
Jam Dinding
|
3 buah
|
Donatur
|
Kantor
|
Pondok
|
13
|
Mobil Avanza
|
1 buah
|
Donatur
|
Kantor
|
Pondok
|
14
|
Komputer
|
5 Buah
|
Donatur
|
Kantor
|
Pondok
|
15
|
Loker SSN
|
3 Buah
|
Donatur
|
Kantor
|
Pondok
|
16
|
Meja Makan
|
3 Buah
|
Donatur
|
Ruang Makan
|
Pondok
|
17
|
Kursi Plastik
|
30 Buah
|
Donatur
|
Ruang Makan
|
Pondok
|
18
|
Rak Piring 3 Pintu
|
1 Buah
|
Donatur
|
Ruang Makan
|
Pondok
|
19
|
Kulkas
|
2 Buah
|
Donatur
|
Ruang Makan
|
Pondok
|
20
|
Kipas Angin
|
5 Buah
|
Donatur
|
Kantor, Mushola
|
Pondok
|
21
|
Kotak P3K
|
1 Buah
|
Donatur
|
R. Kesehatan
|
Pondok
|
22
|
Almari Pakaian
|
14 Buah
|
Donatur
|
Kamar Santri
|
Pondok
|
23
|
Temapat Tidur Biasa
|
5 Buah
|
Donatur
|
Kamar Santri
|
Pondok
|
24
|
Meja Belajar
|
35 Buah
|
Donatur
|
R. Santri
|
Pondok
|
25
|
Televisi
|
2 Buah
|
Donatur
|
Ruang Santri
|
Pondok
|
26
|
Cermin
|
3 Buah
|
Donatur
|
R. Santri, Mushola
|
Pondok
|
b. Potensi
Non Fisik
1) Bidang
Dana
Untuk mendukung
kelangsungan hidup dari anak-anak Pondok ini, kebutuhan akan sumber dana
merupakan konsekuensi yang harus dipenuhi. Sumber dana Pondok Panti Yatim Piatu
Nurus Sa’adah diperoleh dari para donator, dan dermawan yang mempunyai kepedulian
terhadap anak-anak pondok ini.
2) Status
3) Tenaga
Pengurus dan Pekerja Sosial
4) Kondisi
Santri
4. Kondisi
Santri
B. Perencanaan
1. Rencana
Bimbingan
a) Standar
Kompetensi
b) Kompetensi
Dasar
c) Indikator
d) Tujuan
Pembelajaran
e) Materi
Pembelajaran
1. Diskusi
f) Kegiatan
Pembelajaran
1. Kegiatan
awal (5 menit)
a. Pembimbing
mengucapkan salam
b. Pembimbing
memimpin do’a
c. Pembimbing
mengadakan apersepsi tentang kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
di Pondok Panti Yatim Piatu Nurus Sa’adah.
2. Kegiatan
Inti
Kegiatan
Pembimbing
|
Kegiatan
Klien
|
1. Menjelaskan
aspek-aspek kegiatan belajar di Pondok dan cara mengembangkan kebiasaan
belajar yang baik.
2. Menyuruh
anak pondok berdiskusi
3. Menyuruh
anak pondok melakukan Tanya jawab tentang kegiatan di pondok dan cara
kebiasaan belajar di pondok.
4. Berdiskusi
dengan anak pondok sekaligus melakukan observasi dari hasil wawancara.
5. Menjadi
fasilitator sekaligus membuat kesimpulan dari hasil diskusi dengan santri
pondok.
|
1. Anak
pondok mendengarkan penjelasan dari pembimbing
2. Anak
pondok berdiskusi dengan pembimbing
3. Anak
pondok melakukan diskusi Tanya jawab tentang bagaimana kebiasaan belajar
mereka di Pondok dan juga kegiatan apa saja yang bisa dilakukan di pondok.
4. Anak
pondok melakukan diskusi Tanya jawab tentang nilai-nilai dasar yang dikembangkan
dalam mentaati peraturan pondok.
5. Membuat
kesimpulan
|
3. Kegiatan
penutup (5 menit)
a) Pembimbing
bersama-sama anak pondok membuat kesimpulan akhir dari diskusi
b) Pembimbing
menyampaikan hal-hal yang kurang jelas
c) Pembimbing
mengucapkan salam
g) Alat
dan Sumber Belajar
1. ATK
2. Kisi-Kisi
Wawancara
3. Tata
tertib pondok
Pengasih, Desember 2014
Mahasiswa Praktikan
C.
Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA KEPADA ANAK
1. Latar belakang siswa
a.
Pendidikan orang tua
b.
Pekerjaan orang tua
c.
Tempat tinggal anak
2. Tujuan mengikuti pendidikan pondok
pesantren
a.
Tujuan dari keluarga anak
b.
Tujuan dari anak sendiri
3. Alasan mengikuti pendidikan di pondok
pesantren
4. Kegiatan di pondok pesantren :
a.
Jenis-jenis kegiatan
b.
Cara mengikuti kegiatan-kegiatan di
pondok pesantren
c.
Hambatan dalam mengikuti kegiatan
d.
Cara mengatasi hambatan kegiatan
tersebut
5. Komunikasi antar warga pondok
pesantren
a.
Bagaimana bentuk-bentuk komunikasi
b.
Hambatan-hambatan dalam komunikasi
c.
Cara-cara mengatasi hambatan tersebut
6. Pengasuh di pondok pesantren
a.
Bagaimana cara-cara pengasuhan di pondok
pesantren
b.
Apakah pola pengasuhan tersebut sesuai
dengan keinginan anda
c.
Apakah hambatan-hambatan anda dalam
mengikuti pola pengasuhan di pondok pesantren
d.
Bagaimana cara anda mengatasi hambatan
tersebut
D.
Hasil Wawancara
HASIL WAWANCARA 1
Hari/Tanggal : Sabtu, 22 November 2014
Nama : Indawati
Alamat : Bumi Aji
Usia : 15 Tahun
Responden :
1. Latar belakang siswa
a.
Apakah latar belakang orang tua anda?
Jawab:
Orang tua sudah tidak ada, ibu meninggal pada saatduduk di kelas 3
MI, meninggal karena sakit dan ayah meninggal pada saat duduk di kelas 6.
b.
Apakah pekerjaan orang tua Anda
Jawab:
Pekerjaan
Ayah dulu petani, sedangkan ibu seorang ibu rumah tangga.
c.
Bagaimana kehidupan keluarga Anda?
Jawab:
Dulu
waktu Ayah dan ibu masih hidup, kehidupan saya sangat bahagia meski dengan
pendapatan Ayah yang tidak tinggi, namun cukup untuk biaya hidup keluarga dan
sekolah saya. Tapi saat kelas 3 MI, ibu meninggal karena sakit. Sehingga saya
hidup dengan ayah dan kakak perempuan saya. Hidup memang serasa kurang tanpa
adanya seorang ibu. Dan saat kelas 6, Allah swt juga memanggil Ayah. Saya hidup
dengan kakak perempuan saya. Setelah dia menikah, saya ditinggalkannya sendiri,
karena kakak ikut suami di Bali.
2. Tujuan
mengikuti pendidikan pondok pesantren
a.
Bagaimana tujuan dari keluarga anda?
Jawab:
Kakak perempuan dan sudah menikah serta tinggal dengan suami di
Bali dan jarang menjenguk saya di pesantren. Sehingga atas anjuran guru-guru
dan kepala sekolah yang ada di MI menganjurkan untuk masuk dan tinggal di
pondok pesantren. Satu bulan sekali pulang kerumah hanya sekedar untuk melihat
kondisi rumah. Mungkin tujuan kakak minggalkan saya karena dia tidak ingin
merawat dan menghidupi saya.
b.
Bagaiamana tujuan dari anda sendiri?
Jawab:
Saya ingin
mencapai cita-cita dengan belajar yang tekun di pondok pesantren. Selain itu
juga ingin menguasai ketrampilan dan keahlian yang diajarkan di pondok. Ingin
jadi perempuan yang sukses bagi diri sendiri dan orang lain. Tetap semangat
belajar dan mencapai cita-cita meski tanpa orang tua di sisi saya. Saya juga
ingin melanjutkan studi yang lebih tinggi, ingin kuliah.
3. Alasan mengikuti pendidikan di pondok
pesantren
Jawab :
Karena orang tua sudah tidak ada,
ibu meninggal pada saat dia duduk di kelas 3 MI, meninggal karena sakit dan
ayah meninggal pada saat duduk di kelas 6, serta hanya dan hanya punya kakak
perempuan dan sudah menikah serta tinggal dengan suami di Bali dan jarang
menjenguk dia di pesantren. Sehingga atas anjuran guru-guru dan kepala sekolah
yang ada di MI menganjurkan untuk masuk dan tinggal di pondok pesantren. Satu
bulan sekali pulang kerumah hanya sekedar untuk melihat kondisi rumah. Awalnya
saya tinggal di pondok pesantren karena kakak saya yang menyuruh. Di pondok
saya sulit berkomunikasi dengan teman karena saat awal berada di pesantren
sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan yang disekitar sebab saya lebih suka
menyendiri alasannya karena takut kalu bersama teman itu takutnya malah menjadi
ribut. Namun setelah dua tahun saya mengikuti pendidikan di pondok pesantren,
sekarang sudah bisa menyesuaikan diri dan memiliki kepercayaan diri untuk
bergaul dengan teman santri yang lain.
4. Kegiatan di pondok pesantren :
a.
Jenis kegiatan apa yang anda ikuti di
pondok pesantren?
Jawab
:
b.
Bagaimana cara anda mengikuti
kegiatan-kegiatan di pondok pesantren?
Jawab
:
c.
Hambatan apa yang anda alami dalam
mengikuti kegiatan?
Jawab
:
d.
Bagaimana cara anda mengatasi hambatan
kegiatan tersebut?
Jawab :
5. Komunikasi antar warga pondok
pesantren
d.
Bagaimana bentuk-bentuk komunikasi
Jawab
:
e.
Hambatan-hambatan dalam komunikasi
Jawab
:
f.
Cara-cara mengatasi hambatan tersebut
Jawab
:
6. Pengasuh di pondok pesantren
a.
Bagaimana cara-cara pengasuhan di pondok
pesantren
Jawab
:
b.
Apakah pola pengasuhan tersebut sesuai
dengan keinginan anda
Jawab
:
c.
Apakah hambatan-hambatan anda dalam
mengikuti pola pengasuhan di pondok pesantren
Jawab
:
d.
Bagaimana cara anda mengatasi hambatan
tersebut
Jawab
:
HASIL WAWANCARA 2
Hari/Tanggal : Sabtu, 22 November 2014
Nama : Meliana Risa
Alamat : Pujon, Malang
Usia : 13 Tahun
Responden :
1. Latar belakang siswa
a.
Pendidikan orang tua
Jawab
:
b.
Pekerjaan orang tua
Jawab
:
c.
Tempat tinggal anak
Jawab
:
2. Tujuan mengikuti pendidikan pondok
pesantren
a.
Tujuan dari keluarga anak
Jawab
:
b.
Tujuan dari anak sendiri
Jawab
:
3. Alasan mengikuti pendidikan di pondok
pesantren
Jawab :
4. Kegiatan di pondok pesantren :
a.
Jenis-jenis kegiatan
Jawab
:
b.
Cara mengikuti kegiatan-kegiatan di
pondok pesantren
Jawab
:
c.
Hambatan dalam mengikuti kegiatan
Jawab
:
d.
Cara mengatasi hambatan kegiatan
tersebut
Jawab
:
5. Komunikasi antar warga pondok
pesantren
a.
Bagaimana bentuk-bentuk komunikasi
Jawab
:
b.
Hambatan-hambatan dalam komunikasi
Jawab
:
c.
Cara-cara mengatasi hambatan tersebut
Jawab
:
6. Pengasuh di pondok pesantren
a.
Bagaimana cara-cara pengasuhan di pondok
pesantren
Jawab
:
b.
Apakah pola pengasuhan tersebut sesuai
dengan keinginan anda
Jawab
:
c.
Apakah hambatan-hambatan anda dalam
mengikuti pola pengasuhan di pondok pesantren
Jawab
:
d.
Bagaimana cara anda mengatasi hambatan
tersebut
Jawab
:
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil kegiatan Praktek
Pengalaman Lapangan di Pondok Panti Yatim Piatu Nurus Sa’adah selama 1 hari,
dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Dalam
mewujudkan sebuah kegiatan pendidikan yang berkualitas, diperlukan beberapa
kompetensi integrative dan saling mendukung diantara satu dengan yang lainnya.
Diantaranya dengan adanya pengalaman yang meliputi pengalaman mendidik,
bersosialisasi secara langsung dengan peserta didik, guru, maupun warga sekolah
yang lain
2. Praktek
Pengalaman Lapangan banyak member bekal pengalaman yang sangat berharga, sebab
secara langsung dapat mengetahui keadaan dilapangan dan masalah-masalah yang
timbul dan sekaligus mengetahui bagaimana cara mengatasinya.
B. Saran Kegiatan
Pada
akhirnya penyusunan laporan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan
Konseling Luar Sekolah, menyampaikan saran sebagai berikut:
a. Untuk
Lembaga IKIP PGRI Wates Yogyakarta
Materi pembekalan bagi
peserta PPL hendaknya diberikan bekal yang cukup dan matang sebelum PPL
dilaksanakan. Waktu pembekalan jangan terlalu singkat agar peserta PPL
benar-benar mengetahui tugas dan tanggung jawabnya selama melaksanakan kegiatan
PPL.
b. Bagi
Pondok Panti Yatim Piatu Nurus Sa’adah
1) Selalu
dapat menjalin hubungan baik almamater
2) Ciptakan
sikap keakraban, kerja sama yang baik penuh keterbukaan, kekeluargaan demi
menciptakan kekompakan dalam kelompok, misalnya, agar tidak ada permasalahan
setiap individu, tidak ada persaingan anatara sesame, dan sebagainya.
3) Bagi
praktikan hendaknya bisa memahami bahwa yang PPL adalah sati Tim, sehingga
harus saling membantu dan melengkapi.
4) Persiapan
harus lebih matang, baik secara materi, metodologi maupun mental dan
berdisiplin
DAFTAR PUSTAKA
Ine
I. Amiran Yousda. 1992. Penelitian Dan Statistik Pendidikan. Bandung: Bumi
Aksara.
Sugiyono.
2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta
Lampiran-Lampiran
LAMPIRAN 1
TATA TERTIB ANAK ASUH
PONDOK PANTI YATIM PIATU NURUS
SA’ADAH
A. Larangan-larangan
1. Anak
asuh dilarang membawa HP atau alat komunikasi apapun
2. Anak
asuh dilarang berpacaran sesama anak asuh pondok
3. Anak
asuh dilarang merokok, minum-minuman keras dan membawa senjata
4. Anak
asuh bila bepergian harus izin kepada pengasuh pondok
5. Anak
asuh harus bisa menjaga nama baik pondok
6. Anak
asuh harus mengikuti segala kegiatan dalam pondok
7. Anak
asuh harus bersikap dan bertingkah laku sopan santun kepada siapa pun
8. Anak
asuh harus berpakaian sopan dan muslim
9. Anak
asuh harus menjaga ketertiban, kebersihan dan keindahan panti
10. Anak
asuh harus melaksanakan jadwal piket yang telah ditetapkan
11. Anak
pondok harus mengikuti sholat 5 waktu secara berjama’ah
12. Anak
asuh harus hormat dan patuh kepada pengasuh
13. Anak
asuh harus menjunjung tinggi nilai kejujuran dan kebenaran
B. Sanksi
Apabila anak asuh
melanggar aturan pondok, maka:
1. Teguran
lisan
2. Pemanggilan
orang tua/wali santri
3. Dikembalikan
pada wali santri
C. Sejarah
Berdirinya
Kota Batu yang berdiri pada tahun 2011
berdasarkan UU No 11 Tahun 2011 adalah sebuah daerah otonom baru merupakan
pemekaran dari Kabupaten Malang. Sebagai daerah otonom baru , kota Batu
memiliki karakteristik yang berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia
sekalipun sesuai dengan Undang-Undang di sebutkan sebagai kota, namun kondisi
masyarakatnya masih sangat dipengaruhi oleh ciri-ciri pedesaan yang masih
kental. Kondisi ini dipengaruhi oleh sistem budaya masyarakat yang masih kuat
dengan adat istiadat dan norma-norma perilaku masyarakat desa, disamping memang
mayoritas penduduk kota Batu masih tinggal di pedesaan.
Dari sinilah mempengaruhi tinggi
rendahnya mutu sumber daya manusia dalam hal ini pendidikan formal maupun non
formal. Banyak anak putus sekolah karena orang tuanya bercerai karena factor
ekonomi, akan tetapi kebanyakan di pondok ini mereka adalah berlatar belakang
dari anak yatim dan piatu karena orang tuanya sudah meninggal dunia semua.
Berpangkal dari permasalahan-permasalahan
tersebut diatas, Ada seorang mantan Dubes untuk Filipina dengan tekad bulat
mendirikan Pondok Panti Yatim Piatu Putri Nurus Sa’adah yang menampung anak
yatim piatu. Karena selama ini beliau memandang belum ada sejarahnya di kota
Malang yang mendirikan Pondok khusus perempuan, selama ini kebanyakan pondok di
campur adukan antara perempuan maupun laki-laki hanya yang memisahkan yaitu
bangunan kamarnya saja. Dengan modal tekad bulat serta istiqomah di jalan Allah
SWT berdirilah Pondok Panti Yatim Piatu Nurus Sa’adah pada tanggal.
D. Permasalahan
Anak
Banyak anak terlantar, yatim, piatu, dan
yatim piatu serta kurang mampu membutuhkan uluran tangan kita agar mereka
menjadi insane-insan harapan bangsa yang terbebas dari kemiskinan dan
kebodohan.
Era globalisasi dan seiring bekembangnya
zaman dengan peralatan serba canggih dan modern seta pengaruh budaya barat yang
cepat sekali diakses melalui media cetak/elektronik oleh kaum remaja kita
mempengaruhi budaya mereka sehingga sedini mungkin harus ditanamkan pondasi
mental akhlakul karimah kepada generasi muda kita dengan gemblengan pendidikan
agama dengan sistem pondok pesantren.
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara. Demikian
LAMPIRAN 2
Foto
Dokumentasi
Keterangan :
Acara penyambutan dari pengasuh pondok pesantren dan penyerahan kenang
kenangan dari dosen pembimbing PPL Luar
Sekolah IKIP PGRI Wates.
Keterangan :
Acara penyambutan dari santriwati pondok Pesantren Nurrus Sa’adah.
Keterangan :
Berfoto di teras
bawah lingkungan pondok dengan santriwati pondok pesantren Nurrus Sa’adah Batu,
Malang Jawa Timur.
Keterangan :
Berfoto di teras
atas lingkungan pondok dengan santriwati pondok pesantren Nurrus Sa’adah Batu,
Malang Jawa Timur.
Keterangan :
Berfoto di teras
bawah lingkungan pondok dengan serta pengasuh
pondok pesantren Nurrus Sa’adah Batu, Malang Jawa Timur.
Keterangan :
Ruang kamar tidur santriwati pondok pesantren Nurrus Sa’adah Batu, Malang, Jawa
Timur.
Keterangan
: Perlengkapan pribadi santriwati
Keterangan : Salah
satu kegiatan keterampilan yang dilakukan santriwati.
Keterangan :
Salah satu hasil karya santriwati untuk diperjual belikan.
Keterangan
: Bentuk fisik bangunan pondok pesantren Nurrus Sa’adah bagian depan.
Keterangan
: Salah satu ruang pembelajaran santriwati.
Keterangan :
Sambutan dari pengasuh panti asuhan pondok Nurus Sa’adah
Keterangan :
Kegiatan wawancara dengan santriwati pondok pesantren Nurus Sa’ada
DAFTAR PESERTA PPL BK LUAR SEKOLAH
No
|
Nama
|
Nim
|
1.
|
Afi
Mabruroh
|
11012001
|
2.
|
Agus
Nurrohman
|
11012003
|
3.
|
Amami
Choiriyah
|
11012005
|
4.
|
Deti
Rahayu
|
11012009
|
5.
|
Eny
Sugiyantri
|
11012013
|
6.
|
Hamid
Sabarudin
|
11012015
|
7.
|
Lestyana
Larasati
|
11012021
|
8.
|
Mega
Hanif Fateah
|
11012027
|
9.
|
Miftahurrohman
|
11012029
|
Pengasih,
Desember 2014
Ketua
|
Sekretaris
|
|
|
Deti Rahayu
|
Mega
Hanif Fateah
|
NIM.11012009
|
NIM.11012027
|
SUSUNAN PENGURUS PPL LUAR SEKOLAH
DI PANTI ASUHAN
PONDOK YATIM
PIATU / DHU’AFA
“NURUS SA’ADAH”
Pelindung : Rektor IKIP PGRI Wates
Dosen Pembimbing : Dra. Sunarsih, M.Pd
Ketua Kelompok : Deti Rahayu
Sekretaris : Mega Hanif Fateah
Bendahara : Lestyana Larasati
Seksi humas : 1. Agus Nurrohman
2. Miftahurrohman
Seksi
dokumentasi : 1. Amami Choiriyah
2. Eny Sugiyantri
Seksi kegiatan : 1. Afi Mabruroh
2. Hamid Sabarudin
Ketua PPL
Deti Rahayu
NIM.11012009
Uraian Kegiatan Kelompok
No
|
Kegiatan
|
Pelaksanaan
|
Hasil
|
1
|
Pembukaan
|
a)
Mahasiswa mendengarkan pembukaan
dari MC.
b)
Mahasiswa mendengarkan
sambutan-sambutan dari kepala pengasuh pondok pesantren dan dosen pembimbing
c)
Mahasiswa menulis hal-hal penting
yang perlu dicatat.
d)
Mahasiswa memperhatikan
penyambutan dari semua santriwati yang berupa hiburan yakni beberapa
nyanyian.
e)
Mahasiswa mulai melaksanakan
kegiatan inti.
|
Pelaksanaan
berjalan lancar.
|
2
|
Inti
|
a)
Mahasiswa mengajak dua santriwati
untuk berbincang-bincang, mewawancarai dan mencari data. Kemudian
mendiskusikan solusi bersama untuk mengatasi permasalahan yang dialami
santriwati.
b)
Mahasiswa mengobservasi keadaan
fisik pondok pesantren.
c)
Mahasiswa melakukan foto bersama
dengan santriwati beserta pengasuhnya.
|
Tidak
ada permasalahan serius yang dialami santriwati.
|
3
|
Penutup
|
a)
Mahasiswa mengucapkan terima
kasih pada santriwati dan pengasuh, kemudian berpamitan.
|
Santriwati
dan pengasuh senang atas kunjungan mahasiswa.
|
BIODATA MAHASISWA PPL LUAR SEKOLAH
Nama : Afi Mabruroh
Panggilan : Afi
Tempat
Lahir : Purbalingga
Tanggal
Lahir : 16 Agustus 1992
Alamat
Rumah : Nangkot rt 1 rw 3, Kejobong, Purbalingga
No.
HP : 085642148200
NIM : 11012001
|
|
Nama : Agus Nurrohman
Panggilan : Agus
Tempat
Lahir : Kulon Progo
Tanggal
Lahir : 17 Agustus 1987
Alamat
Rumah : Jomboran,janten,RT 16 RW 8 Temon, KP
No.
HP : 087738392079
NIM : 11012003
|
|
Nama : Amami Choiriyah
Panggilan : Mami
Tempat
Lahir : Kulon Progo
Tanggal
Lahir : 24 Agustus 1993
Alamat
Rumah : Karangwuni RW 03, Wates, Kulon Progo
No.
HP : 085743180873
NIM : 11012005
|
|
Nama : Deti Rahayu
Panggilan : Deti
Tempat
Lahir : Kulon Progo
Tanggal
Lahir : 25 Januari 1994
Alamat
Rumah : Jurang jero, Giripeni, rt32 rw 14 Wates,KP
No.
HP : 085743035116
NIM : 11012009
|
|
Nama : Eny Sugiyantri
Panggilan : Eni
Tempat
Lahir : Kulon Progo
Tanggal
Lahir : 11 November 1991
Alamat
Rumah : Selo Timur rt 58 rw 16 Hargorejo,kokap,KP
No.
HP : 085228922818
NIM : 11012013
|
|
Nama : Hamid Sabarudin
Panggilan : Sabar
Tempat
Lahir : Kebumen
Tanggal
Lahir : 05 Mei 1989
Alamat
Rumah : Tlogodepok,Mirit, Kebumen RT 02 RW 7
No.
HP : 085643454005
NIM : 11012015
|
|
Nama : Lestyana Larasati
Panggilan : Larasati
Tempat
Lahir : Kulon Progo
Tanggal
Lahir : 02 Juli 1993
Alamat
Rumah : Kepundung, Giripurwo, Girimulyo, KP
No.
HP : 085799844949
NIM : 11012021
|
|
Nama : Mega Hanif Fateah
Panggilan : Hanif
Tempat
Lahir : Wonosobo
Tanggal
Lahir : 27 Desember 1992
Alamat
Rumah : rt/rw 04/04 Legok,
Sukoharjo, Wonosobo
No.
HP : 081915414981
NIM : 11012027
|
|
Nama : Miftahurrohman
Panggilan : Rohman
Tempat
Lahir : Kulon Progo
Tanggal
Lahir : 17 Juni 1992
Alamat
Rumah : Siluwok kidul RT 50 RW 25 Tawangsari
No.
HP : 087839332821
NIM : 11012029
|
|
Langganan:
Postingan (Atom)