PENGARUH
LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN
METODE
KARYAWISATA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS
NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PROPOSAL
SKRIPSI
Diajukan
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Pendidikan
Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Persatuan
Guru Republik Indonesia
Wates
Yogyakarta
Oleh
:
MEGA
HANIF FATEAH
NIM : 11012027
Program Studi : Bimbingan dan Konseling
Jurusan
: Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN
INSTITUT
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU
REPUBLIK INDONESIA
WATES YOGYAKARTA
2014
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ………………………………………………………………. i
KATA
PENGANTAR ……………………………………………………………… ii
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………………….. iii
BAB
I PENDAHULUAN ………………………………………………………….. 1
A.
Latar Belakang Masalah
…………………………………………………… 1
B.
Identifikasi Masalah
………………………………………………………… 2
C.
Pembatasan Masalah ……………………………………………………….. 2
D.
Rumusan Masalah ………………………………………………………….. 2
E.
Tujuan Penelitian …………………………………………………………… 3
F.
Manfaat penelitian
…………………………………………………………. 3
BAB
II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ………………………………………. 4
A.
Deskripsi teori
………………………………………………………………. 4
1. Tinjauan Tentang
Layanan Bimbingan Belajar …………………………. 4
2. Tinjauan Tentang
Masalah Belajar Siswa ……………………………….. 5
B.
Kerangka Berpikir
………………………………………………………….. 5
C.
Pengajuan Hipotesis
………………………………………………………… 6
D.
Paradigma Penelitian
……………………………………………………..... 6
BAB
III METODE PENELITIAN ………………………………………………… 8
A.
Pengertian Metode
…………………………………………………………. 8
B.
Pendekatan Penelitian
……………………………………………………… 8
C.
Tempat dan Waktu Penelitian
……………………………………………… 10
D.
Variable Penelitian
…………………………………………………………. 10
DAFTAR
PUSTAKA ……………………………………………………………… 12
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal skripsi ini pada waktunya.
Proposal berjudul “Pengaruh Layanan Bimbingan
Belajar dengan Metode Karyawisata terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas X
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014 ” ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Pendidikan.
Penulis menyadari penyusunan proposal ini tidak mungkin
dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu dosen
pembimbing Dra. Wahyu Murti Utami, M.Pd yang senantiasa memberi pengarahan
untuk kelancaran tugas kuliah penulis.
Semoga amal kebaikan yang telah Ibu berikan kepada
penulis mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Akhir kata, semoga proposal ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis khususnya dan para membaca pada umumnya. Amin.
Wates, 17 April
2014
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah belajar
adalah merupakan inti dari kegiatan di sekolah. Sebab semua di sekolah
diperuntukkan bagi berhasilnya proses belajar bagi setiap siswa yang sedang
studi di sekolah tersebut. Oleh karena itu memberikan pelayanan, bimbingan di
sekolah berarti pula memberikan pelayanan belajar bagi setiap siswa.
Kegiata belajar
dapat dilakukan di sekolah dan di rumah. Waktu untuk kegiatan belajar di
sekolah, yaitu kurang lebih tujuh jam sehari. Sementara itu, belajar untuk di
rumah ditentukan oleh masing-masing orang yang disesuaikan dengan kondisi
masing-masing. Penggunaan waktu belajar yang efisien dapat meningkatkan
keberhasilan belajar seseorang. Oleh karena itu, setiap siswa sebaiknya dapat
mengatur waktu belajarnya secara efisien.
Pengalaman
menunjukkan bahawa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak
selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya inteligensi. Sering kegagalan
itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai.
Secara umum, siswa yang gagal seperti nilai rapor rendah, tidak naik kelas,
tidak lulus ujian akhir, dan sebagainya, dapat dipandang sebagai siswa yang
mengalami masalah belajar.
Dalam kaitannya
dengan program pendidikan di sekolah, masalah belajar siswa dapat terjadi
karena adanya ketidaksesuaian pelaksanaan program pendidikan dengan sistem
pelaksanaan program pendidikan yang ada. Pada kenyataannya, banyak kekurangan
pada program pendidikan, salah satunya program tersebut tidak disesuaikan
dengan kemampuan siswa maupun guru.
Masalah belajar
siswa dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat menurunkan kualitas
propgram pendidikan di sekolah. Masalah belajar siswa tersebut dapat disebabkan
karena siswa kurang memahami program pendidikan yang berlaku di sekolah mereka.
Namun demikian tidak semua siswa mengalami masalah dengan belajar. Sebagian
juga ada yang merasa senang dan mampu untuk belajar sesuai program yang ada.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan identifikasi masalah sebgaia
berikut :
1. Belum efektifnya kegiatan
belajar mengajar di sekolah yang sesuai dengan
program pendidikan.
2. Adanya ketidakseimbangan antara
program pendidikan yang berlaku dengan
kemampuan siswa.
3. Adanya ketidaksesuain guru dalam
mengajar terhadap program pendidikan
yang diselenggarakan sekolah.
4. Kurangnya upaya siswa untuk
menanggulangi kesulitan belajar yang sesuai
dengan program pendidikan.
5. Belum diketahuinya pengaruh
layanan bimbingan belajar dengan metode
karyawisata terhadap kedisiplinan
belajar siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran
2013/2014.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah, maka penelitian dibatasi pada pengaruh layanan bimbingan
belajar dengan metode karyawisata terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas X
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah : “Apakah ada pengaruh layanan bimbingan
belajar dengan metode karyawisata terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas X
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2013/2014?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan
bimbingan belajar dengan metode karyawisata terhadap kedisiplinan belajar siswa
kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
a. Menambah wawasan pengetahuan
yang berkaitan dengan layanan
bimbingan belajar dan kedisiplinan
belajar siswa.
b. Dapat dijadikan sebagai
parameter bagi pembimbing untuk mengevaluasi
keberhasilan pelaksanaan pelayanan
bimbingan belajar.
c. Dapat dijadikan tolok ukur bagi
pihak sekolah untuk lebih meningkatkan
motivasi warga sekolah terhadap
upaya keberhasilan pencapaian kedisiplina belajar siswa yang sesuai program
pendidikan dan berkurangnya masalah dalam belajar siswa.
2. Secara praktis
a. Bagi siswa, sebagai tambahan
pengetahuan mengenai pentingnya layanan
bimbingan belajar dalam upaya
mengurangi masalah belajar siswa.
b. Bagi guru, sebagai bahan masukan
mengenai pentingnya layanan
bimbingan belajar guna mengurangi
masalah belajar siwa dan meningkatkan kedisiplinan dalam belajar.
c. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan
guna meningkatkan layanan
bimbingan belajar dan upaya
mengurangi masalah belajar siswa.
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA
BERPIKIR, PENGAJUAN HIPOTESIS, DAN PARADIGMA PENELITIAN
A. Deskripsi Teori
1. Tinjauan Tentang Layanan
Bimbingan Belajar
a. Pengertian Bimbingan Belajar
Bimbingan
menurut Priyatno dan Erman Amti (2004 : 279) yaitu : “Bimbingan yang penting
diselenggarakan di sekolah.”
Menurut
M. Jumarin dalam Bimbingan dan Konseling Belajar (1999 : 39), layanan bimbingan
belajar adalah : “Layanan yang sistematis dan terencana, artinya layanan yang
diberikan harus direncanakan dengan baik dan dilaksanakan dengan metode yang
ilmiah, tepat, ada kesengajaan dan penuh tanggung jawab, tidak asal membantu,
menasehati, menolong dan sebagainya”.
Menurut
M. Jumarin dalam Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling Jilid II (2000 : 51),
bimbingan belajar bertujuan membantu subyek bimbing agar lebih mampu mengatasi
segala permasalahan yang berkaitan dengan belajar, membuat pilihan-pilihan yang
tepat dalam pendidikan, mampu mengembangkan segala potensi belajarnya secara
optimal dan mencapai efisiensi dalam belajarnya.
b. Tujuan Bimbingan Belajar
Pelaksanaan
bimbingan belajar di sekolah memiliki tujuan sebagai berikut (menurut Priyatno
dalam Dasar-Dasr BK : 111) :
a.) Menentukan pembagian waktu dan
perencanaan jadwal belajarnya.
b.) Mencarikan cara-cara belajar
yang efisien dan efektif bagi seorang
anak atau sekelompok anak.
c.) Menunjukkan cara-cara mempelajari
sesuai dan menggunakan buku
pelajaran.
d.) Memberikan informasi bagi yang
memanfaatkan perpustakaan.
e.) Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan
diri dalam ulangan dan
ujian.
f.) Memilih suatu bidang studi
sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan,
cita-cita, dan konsisi fisik atau
kesehatannya.
g.) Menunjukkan cara-cara menghadapi
kesulitan dalam bidang studi
tertentu.
2.
Tinjauan Tentang Masalah Belajar Siswa
a. Pengertian Masalah Belajar Siswa
Pada dasarnya
setiap siswa pasti mengalami masalah dalam belajarnya. Kegiatan belajar yang
tidak sesuai dengan keinginannya akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.
Priyatno (2004 : 194) mengatakan masalah belajar siswa terjadi karena kesulitan
belajar akibat dari kurangnya kinerja akademik dan munculnya misbehavior siswa
baik yang berkapasitas tinggi maupun yang berkapasitas rendah, karena factor
intern dan ekstern siswa.
b. Sebab-sebab Masalah Belajar
Siswa
a.) Faktor Intern
Siswa
yang kurang sehat dapat mengalami masalah dalam belajarnya, seperti kurang
berkonsentrasi, mudah ngantuk, pusing, letih, tidak bersemangat, dan
sebagainya. (M. Jumarin, 1999 : 30).
b). Faktor Ekstern
Guru
dapat menjadi sebab masalah belajar apabila :
-
Guru kurang menguasai bahan, kurang
ahli, kurang persiapan, menerangkan kurang jelas.
-
Hubungan guru dengan murid yang kurang
baik, sikap guru yang tidak disenangi murid, seperti kasar, pemarah, suka
membentak, mengejek, sombong, tidak adil, kurang obyektif, dan sebagainya.
-
Guru yang terlalu sibuk dengan tugas
lain, sering kosong.
B. Kerangka Berpikir
Layanan
bimbingan belajar berpengaruh terhadap kedisiplinan belajar siswa. Hal ini
dikarenakan layanan bimbingan belajar akan membantu mengarahkan, membimbing,
dan mengawasi siswa untuk mengurangi masalah-masalah siswa dalam belajarnya.
Layanan bimbingan belajar dengan metode karyawisata sebagai salah satu sarana
yang dimiliki oleh sekolah semakin diperlukan dalam kaitannya mengurangi
masalah belajar siswa. Melalui sosialisasi dan pemberian layanan belajar secara
tepat, maka upaya mengurangi masalah belajar siswa sebagai salah satu dari program
layanan bimbingan belajar dapat berjalan dengan lancer dan siswa dapat
mengurangi masalah belajarnya sesuai dengan tujuan program layanan bimbingan
belajar.
Upaya mengurangi
masalah belajar siswa dapat dilaksanakan melalui pemberian layanan bimbingan belajar.
Dengan demikian, layanan bimbingan belajar memiliki peran yang cukup penting.
Dalam layanan bimbingan belajar, siswa dibimbing agar memiliki kemampuan yang
baik dalam beberapa hal, seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan dalam
mengatur jadwal belajar, dan pemahaman terhadap pentingya belajar yang efektif
dan efisien.
Masalah yang
timbul dalam kehidupan siswa di sekolah sangat beraneka ragam, seperti masalah
dalam keluarga, sekolah, pengisian waktu luang, masalah pribadi, ataupun
masalah dalam mengatasi kesulitan belajarnya. Dengan keanekaragaman masalah
tersebut, maka guru pembimbing mempunyai peran penting dalam memberikan
bimibingan, khususnya yang berhubungan dengan masalah belajar siswa, sehingga
diharapkan dengan bantuan guru pembimbing, siswa yang mengalami masalah belajar
dapat mengatasi masalahnya sendiri dengan risiko sesedikit mungkin.
C. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan
deskripsi teori dan kerangka yang di atas, dapat dirumuskan hipotesis kerja
sebagai berikut :
Ada pengaruh layanan bimbingan
belajar dengan metode karyawisata terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas X
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2013/2014.
D. Paradigma Penelitian
Paradigm
penelitian dikembangkan dari kerangka teoritis, di mana hubungan antar variable
bebas dengan variable terikat adalah di bawah ini :
|
|
Keterangan
:
X
= Variabel bebas yaitu tingkat pencapaian tujuan layanan bimbingan belajar
Y
= Variabel terikat yaitu kedisiplinan belajar siswa
H
= Hipotesis
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A. Pengertian Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
penelitian membicarakan tentang cara-cara yang digunakan dalam penelitian. Pada
penelitian ini dikemukakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
penelitian, meliputi pengertian pendekatan penelitian, tempat dan waktu
penelitian, variabel penelitian, dan penentuan variabel.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan
penelitian adalah cara-cara atau langkah-langkah tertentu untuk mencapai
pengetahuan yang benar dan logis (Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2002 : 6).
Pendekatan penelitian diperlukan untuk membawa peneliti sampai kepada
pengetahuan yang benar mengenai hal yang dipertanyakannya.
Sugiyono (2003 :
5) menyebutkan bahwa pendekatan penelitian dapat dikelompokkan sebagai berikut
:
1. Menurut tujuannya
1) Penelitian murni.
2) Penelitan terapan.
2. Menurut metodenya
1) Penelitian survey.
2) Penelitian ex post facto.
3) Penelitian eksperiman.
4) Penelitian
naturalistik/kualitatif.
5) Penelitian policy research/kebijakan.
6) Penelitian action research/tindakan.
7) Penelitian evaluasi.
8) Penelitian historis research/sejarah.
3. Menurut eksplanasinya
1) Penelitian deskriptif.
2) Penelitian komparatif.
3) Penelitian asosiatif/hubungan.
4. Menurut jenis data dan
analisisnya.
1) Penelitian kuantitatif.
2) Penelitian kualitatif.
3) Penelitian gabungan.
Suharsimi
Arikunto (2002 : 75) mengemukakan bahwa pendekatan penelitian dapat
dikelompokkan dari beberapa jenis yaitu :
1. Menurut teknik samplingnya
1) Pendekatan populasi.
2) Pendekatan sampel.
3) Pendekatan kasus.
2. Menurut timbulnya variable
1) Pendekatan non eksperimen.
2) Pendekatan eksperimen.
3. Menurut pola atau sifat
penelitian non-eksperimen
1) Penelitian kasus.
2) Penelitian kausal komparatif.
3) Penelitian korelasi.
4) Penelitian historis.
5) Penelitian filosofis.
4. Menurut model pengembangan atau
pertumbuhannya
1) One shot model.
2) Longitudinal model.
3) Cross-sectorial model.
5. Menurut desain atau rancangan
penelitiannya
1) Rancangan rambang lugas.
2) Rancangan ulangan.
3) Rancangan faktorial.
Berdasarkan
uraian di atas, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menurut
tujuannya merupakan penelitian terapan, menurut metodenya atau timbulnya
variabel merupakan penelitian non-eksperimen, menurut eksplanasinya merupakan
penelitian kasus, menurut jenis data dan analisisnya merupakan penelitian
kuantitatif, dan menurut model pengembangan atau pertumbuhannya merupakan
penelitian one shot model.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan mengambil
lokasi di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sukoharjo dan tempat wisata Candi
Dieng Wonosobo.
b. Waktu Penelitian
Penelitian mengambil waktu pada antara
bulan April 2014 sampai bulan Juni 2014.
D. Variabel Penelitian
Variabel
penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Suharsimi Arikunto (2002 : 91). Sedangkan Sudarsono (2001 : 2)
mendefinisikan bahwa variabel dapat diartikan sebagai suatu konsep yang
memiliki variasi yang memungkinkan untuk
diobservasi dan diukur. Sutrisno Hadi (2003 : 260) juga menyatakan bahwa variabel
merupakan gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenis maupun
tingkatannya. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa variabel
adalah suatu gejala yang mempunyai variasi serta dapat diobservasi dan diukur.
Ada beberapa
macam variabel penelitian. Menurut Winarno Surachmad (2004 : 35) secara garis
besar membedakan variabel menjadi dua kelompok, yaitu :
a. Variabel bebas atau disebut juga
variabel eksperimen atau nariabel X, yaitu
variabel yang diselidiki
pengaruhnya.
b. Variabel terikat atau disebut
juga variabel kontrol atau variabel Y, yaitu
variabel yang diramalkan akan
timbul dalam hubungan fungsional dengan (atau sebagai pengaruh dari) variabel
bebas.
Pendapat di atas
senada dengan pendapat Koentjaraningrat (2006 : 27) yang membedakan variable
menjadi dua kelompok, yaitu :
a. Variabel terikat (dependen
variables) yaitu variabel yang tergantung dari
variabel yang mendahuluinya atau faktor
yang diakibatkan oleh pengaruh.
b. Variabel bebas (independen
variables) yaitu faktor yang menyebabkan suatu
pengaruh sebab variabel lainnya.
Menurut
Suharsimi Arikunto (2002 : 89), berdasarkan kuantifikasinya variabel dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu :
a. Variabel diskrit, yaitu disebut
juga variabel nominal atau variabel kategorik.
b. Variabel kontinum yang
dipisahkan menjadi tiga variabel kecil, yaitu
variabel ordinal, variabel
interval, dan variabel rasio.
Dalam penelitian
ini melibatkan dua variabel, yaitu layanan bimbingan belajar sebagai variabel
bebas (X) dan masalah belajar siswa sebagai variabel terikat (Y).
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat.
2006. Metode Penelitian Masyarakat.
Jakarta : Gramedia.
M.
Jumarin. 19999. Bimbingan dan Konseling
Belajar. Yogyakarta : Rhineka
Cipta.
M.
Jumarin. 2000. Dasar-Dasar Bimbingan dan
Konseling Jilid II. Yogyakarta :
Rhineka Cipta.
Prayitno
dan Erman Amti. 2004. Pedoman Khusus
Bimbingan dan Konseling.
Jakarta : Depdiknas.
Sudarsono.
2001. Metode Penelitian. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar Offset
Suharsimi
Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek.
Yogyakarta : Rhineka Cipta.
Sugiyono.
2003. Statistika Untuk Penelitian.
Bandung : CV Alfabeta.
Sutrisno
Hadi. 2003. Statistik Jilid II.
Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Winarno
Surachmad. 2004. Metodologi Penelitian.
Bandung : Jenu Mars.